Mianhae, Eonni [Chap. 3]

mianhae eonni poster

Title                 :    Mianhae, Eonni (Part  3)

Cast                :    Jung Sooyeon,Jung Soojung

Other cast      :  Lee Donghae, Lee Hyukjae,Kim Jongin, Oh Sehun

Genre             :   AU, sad, a little bit romance

Author            :  Akew

Hi!! Oke sebelumnya aku mau minta maaf karena udah lama banget nunda-nunda chapter ini. Ada banyak alasan, yang pertama aku sibuk banget sama sekolah, and others reason karena masih banyak banget yang siders.

Actually, ini memang wp baru. Maka dari itu,aku minta dengan sangat bagi kalian yang ngebaca nya tolong diberi komentar. Setidaknya itu cukup menghargai saya:-)

Last but not least,enjoy the story!

note: sorry for the typo(s)

Don’t be a plagiarism!!!

-Mianhae, Eonni-

Seoul, 08.00am KST

Seorang wanita terlihat sedang membersihkan sebuah ruangan yang bisa dibilang cukup besar. Peluh didahi nya menetes menandakan betapa lelahnya ia bekerja walaupun hari ini masih pagi. Tapi, ia tidak boleh bermalas-malasan. Maka ia terus melanjutkan pekerjaan nya sampai selesai. Saat itu pukul 8 pagi, ia telah selesai membersihkan ruangan itu —yang untungnya— tidak terlalu kotor.

Ia pergi ke ruang pantry. Sekedar mengambil minum untuk menghilangkan dehidrasi yang ia rasakan saat bekerja tadi. Jessica —gadis itu— melihat ke arah jam tangannya. Waktu menunjukan pukul delapan lebih lima belas menit. Setidaknya ia masih punya waktu beristirahat sebentar sebelum ia harus menyelesaikan pekerjaan nya yang kedua.

“Jess,  bisakah kau menolongku?” ucap seseorang

Jessica yang saat itu sedang menyandarkan dirinya pada sandaran bangku pun menoleh. Didapatinya seorang wanita yang juga bekerja  sama dengannya sedang memegang nampan yang terdapat beberapa minuman diatasnya.

“Oh, kau pasti lelah. Istirahatlah, biar aku yang mengantarkan ini,” ucap orang itu lagi sambil tersenyum

“Tidak, aku tidak lelah. Kau ingin aku membantu mu membawa ini? Mari,biar aku bantu,” jawab Jessica dengan tersenyum

“Ah terima kasih. Kau baik sekali padahal dirimu terlihat lelah. Cha! Tolong bawakan ini ke ruang rapat, nanti aku akan menyusul dengan membawa beberapa snack” ucap wanita itu

Arrasso jiyoung-ah

***

Jessica membawa nampan berisi minuman tersebut dengan sangat hati-hati. Dibukanya pintu ruangan rapat yang begitu besar itu. Cklek.

“Permisi, maaf mengganggu. Aku hanya ingin mengantar minuman,” ucap Jessica sambil tersenyum

Jessica berjalan menaruh minuman disisi kanan peserta rapat. Tidak perlu waktu lama untuknya membagikan minuman karena jumlah peserta rapat —yang untungnya— tidak terlalu banyak. Minuman  terakhir, ia menaruhnya disebelah pria —yang menurutnya— adalah seorang pimpinan besar.

“Oh,ini minuman nya sajangnim,” ucapnya halus

Pria yang diajak berbicara itu menoleh. Ia mengerutkan alisnya,”Jessica?”

Jessica kaget. Bagaimana mungkin ia bisa bertemu dengan orang ini saat ia sedang bekerja? Oh, atau mungkin perusahaan ini adalah milik pria yang ada didepannya ini?

“Maaf sajangnim,aku masih banyak pekerjaan. Permisi,” ucap Jessica sambil membungkukan badan.

***

Donghae sedang duduk sambil memainkan ponselnya siang itu. Ia bingung. Haruskah ia kembali pulang, atau tetap kabur dan mencari apartmen baru,atau tetap tinggal dirumah Jessica?

Ia menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau memilih pilihan terakhir. Ini hari ketujuh ia tinggal dirumah Jessica. Ia tak enak hati jika harus terus-menerus menumpang dirumah gadis itu. Tapi jika ia pulang, itupun percuma. Donghae menggaruk kepalanya kasar. Ia sungguh frustasi.

Oppa, waegurae?

Donghae menengok. Didapatinya Krystal sudah duduk disebelahnya.

“Ada masalah?” tanya Krystal

“Oh itu..hm tidak ada”  dusta Donghae sambil tersenyum

Gotjimal” jawab Krystal

Donghae kaget. Bagaimana bisa gadis ini tahu jika ia berbohong?

“Kau tak perlu berbohong. Jelas-jelas kau tadi terlihat frustasi sampai-sampai menggaruk kepalamu seperti itu,”

“Ah,begitu? Sebenarnya memang ada tapi tidak terlalu besar. Aku hanya bingung memikirkan jalan keluarnya. Itu saja,” jawab Donghae

Krystal mengangguk mengerti. Ia mengatupkan bibirnya rapat. Ia tak mau bertanya lebih banyak lagi karena menurutnya ini masalah pribadi Donghae.

“Hari ini kau tidak pergi?” tanya Donghae memecah keheningan

“Pergi?  Dengan siapa?” tanya Krystal heran

“Dengan Kai atau lelaki tua itu?”

“Lelaki tua? Maksudmu….Hyukjae oppa?” tanya Krystal dengan “death  glear” nya

Ditatap seperti itu,Donghae mengangguk.

“Yak!! Dia masih muda belum tua oppa!! Dia masih muda, dan kurasa kalian seumuran. Mungkin,”

“Yak!! Pendapat macam apa itu eo? Sudahlah aku masuk dulu,” jawab Donghae

***

Busan Junior High School

Pagi itu banyak murid yang sudah berdatangan. Tahun ini adalah tahun ajaran baru, jadi para murid tidak ingin telat pada hari pertama mereka masuk sekolah setelah libur untuk beberapa minggu. Pagi itu cuaca cukup cerah, air wajah beberapa murid pagi itu sangatlah ceria. Tapi tidak dengan satu lelaki.

Ia berjalan memasuki koridor sekolah dengan sangat lesu. Tas punggung hitam yang ia pakai disampirkan di bahu sebelah kirinya. Pakaian sekolah yang tidak terlalu rapih, membuat siswa lain yang ada disekitarnya membuat persepsi buruk tentangnya. Seperti tidak niat bersekolah, pikir siswa lain.

Seorang lelaki berjalan dari arah belakang dan memukul bahu lelaki itu “Kai-ah, apa kabar?”

Lelaki itu menoleh, “Buruk. Sangat buruk, Sehun-ah”

Lelaki yang dipanggil Sehun itu menautkan alisnya. Bingung.

“Ada apa denganmu?” tanya Sehun lagi ketika mereka telah sampai didalam ruang kelas mereka.

Kai hanya menoleh. Lalu ia menghembuskan nafasnya gusar. Ia diam. Tidak menjawab pertanyaan Sehun. Ia menidurkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai alasnya.

“Jonginnie~ good morning!!” ucap seorang gadis

Kai —atau Jongin— itu mendongakan kepalanya. Didapatinya Krystal yang sedang tersenyum manis menatapnya. Tak lama, pandangan nya beralih ke tempat Sehun yang berada dibelakangnya. “Oh Sehun, aku lapar. Kita ke kantin sekarang, kajja

Kai berdiri dan berjalan keluar dari kelas. Sehun mengikutinya dibelakang. Belum sampai Sehun keluar, Krystal menariknya “ada apa dengan dia?”

Sehun mengangkat bahunya tanda tidak tahu,”ia bilang keadaan nya buruk. Setelah ku tanya kenapa,ia hanya diam dan membuang nafas dengan kasar. Benar-benar frustasi”

Krystal menaruh tas di mejanya. Ia duduk dibangku tepat disamping bangku milik Kai. Ia heran dan juga kesal dengan Kai. Heran dengan sikap Kai pagi ini yang mengacuhkan dirinya dan kesal karena akhir-akhir ini Kai terlihat menjauhinya.

***

Busan, 09.00am KST

Jessica duduk  didepan teras. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu yang menghalau pikiran nya. Haruskah ia melakukan suatu hal yang ada dipikiran nya saat ini atau tidak. Jika ya, maka ia harus kehilangan beberapa rezekinya. Jika tidak—

“Jess?”

Jessica menoleh. Donghae. Donghae yang memanggilnya.

“Oh, Donghae-ya wegurae?”tanya Jessica

“Kau…tidak bekerja?” tanya Donghae—lagi—

“Ah bekerja? Hmm yaa tapi hari ini aku dapat berlibur untuk satu atau dua hari”

“Begitu? Bagaimana jika hari ini kita pergi sekadar untuk menghilangkan penatmu sewaktu bekerja?” usul Donghae

Jessica tersenyum, “usul yang bagus”

***

Krystal duduk didalam aula yang biasa dipakai sebagai tempat latihan dance untuk anak yang mengikuti ekstrakulikuler dance. Krystal duduk ditempat  biasa ia dan Kai duduk berdua. Tempat itu berada disudut ruangan pojok aula tersebut. Ia meminum satu botol minuman yang ada di genggaman nya. Hari itu memang bukan jadwal bagi siswa yang mengikuti ekstrkulikuler dance untuk latihan. Tapi begitulah Krystal. Disaat ia sedang bosan, ia akan menuju aula tersebut untuk meluapkan segala kebosanan nya.

Cklek

 

Pintu aula itu terbuka. Krystal menoleh ke arah pintu. Kai. Ia melihat Kai masuk kedalam aula. Memakai kaus putih polos dan celana training yang biasa ia gunakan untuk berlatih. Krystal terdiam. Sengaja ia tidak menegur dan menyapa Kai. Biarlah untuk beberapa saat ia memerhatikan Kai menari. Sudah lama juga ia tidak melihat Kai menari karena hari ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah setelah libur untuk beberapa hari.

10 menit

20 menit

30 menit

Kai telah selesai berlatih. Krystal masih memerhatikan Kai. Sampai ia melihat Kai menuju ke arahnya.

“Krystal?” tanya Kai heran

Krystal tercekat. Kai menemukan nya.

“Oh halo Kai. Kau mau beristirahat disini? Silahkan, lagipula aku akan keluar” ucap Krystal

Kai terdiam. Lalu ia menghembuskan nafasnya kasar, “tidak perlu. Aku akan keluar”

Baru Kai akan berbalik,tangan nya sudah ditarik oleh Krystal

“Kim Jongin!! Kenapa kau terus-menerus menghindari ku eo? Apa aku salah padamu? Jika iya, apa itu?” tanya Krystal keras

Kai menoleh. Wajahnya datar. Sangat datar. Bahkan ia tak peduli jika Krystal akan menangis saat itu juga mengingat mata Krystal yang sudah memerah.

“Kau tak ada salah. Aku yang salah. Biarkan aku menjauhi mu untuk beberapa waktu sampai aku…sampai—“

Ucapan Kai terputus, “sampai kapan?”

Kai terdiam. Ia tidak tahu harus mengatakan apa ia juga tidak pasti dengan keputusan nya.

“Kai!”

“Sampai aku siap bertatapan lagi denganmu”

Mwo? Kai, sungguh aku tak mengerti maksudmu. Kau salah? Salah apa?”

“Lupakan. Kau memang tidak akan mengerti”

Kai pergi dari hadapan Krystal menuju arah pintu keluar aula. Krystal terus memanggilnya tapi ia menghiraukan nya.

Karena kau tidak akan pernah melihat ku, Krys                                                                                                                                                                                                                                                   ***

Seorang lelaki sedang sibuk mengerjakan tugas kantornya. Beberapa proposal dan arsip-arsip penting berada disamping laptopnya. Tugas yang harus ia selesaikan masih banyak, namun pikiran nya kurang fokus hari ini. Hanya satu yang mengganjal pikirannya. Jessica Jung.

Untuk apa gadis itu mengantarkan minuman yang harusnya diantar oleh Kang Jiyoung? Apakah Jessica bekerja disini?

Tanpa tunggu lama, lelaki itu menekan tombol yang menghubungkan langsung ke  pantry  bawah,

Halo

 

“Kang Jiyoung?”

Ne sajangnim, ada yang bisa saya bantu?

 

“Ke ruangan saya sekarang!”

Algeseumnida

***

Jessica dan Donghae memasuki daerah Apgeujong. Disana banyak sekali wahana bermain dan wisata kuliner. Hari itu masih pagi,Donghae mengajak Jessica untuk pergi sarapan terlebih dahulu mengingat mereka belum sarapan saat akan pergi tadi.

Kring..

Donghae dan Jessica memasuki kedai makan sederhana yang berada di pinggir kawasan Apgeujong. Mereka duduk dekat jendela,karena itu merupakan tempat favorit mereka —yang secara kebetulan sama—

Seorang pelayan datang menghampiri mereka berdua dan menyerahkan buku menu kedai tersebut. Baik Jessica ataupun Donghae langsung mengambil buku menu itu untuk memilih menu sarapan yang akan mereka makan pagi itu.

“Apa yang ingin kau makan Jess?” tanya Donghae

“Uhm, ku rasa nasi goreng kimchi saja harganya juga tidak terlalu mahal,” tutur Jessica

Mendengarnya,Donghae setengah tertawa. Untuk sarapan saja ia —Jessica— harus melihat harga yang paling murah tetapi enak. Oh Donghae melupakan sesuatu akan diri Jessica yang sangat sensitif dengan uang (kurasa kalian paham maksudku)

“Bagaimana denganmu?” tanya Jessica

“Baiklah kalau kau memilih nasi goreng kimchi,aku pilih kimchinya saja,” jawab Donghae

“Hey,untuk sarapan setidaknya makan makanan yang mengandung nasi. Itu yang ayahku katakan waktu aku memilih ramyun untuk sarapan” jawab Jessica

Donghae terdiam, “lalu apa aku harus memesan makanan yang sama dengan mu?”

Jessica menggeleng, “tidak juga. Kau boleh memesan sesuai seleramu,asal mengandung nasi”

Donghae sedikit menimang, “Arasso. Cha! Tolong buatkan 1 nasi goreng kimchi dan 1 nasi goreng seafood. Untuk minumannya berikan kami teh dan air putih hangat saja,” ucap Donghae pada pelayan itu

“Baiklah,pesanan nya sudah ku catat. Mohon ditunggu. Permisi” ucap pelayan itu seraya membungkuk

Jessica mendekat ke arah Donghae,sedikit berbisik “Hae-ya apa kau membawa uang banyak sehingga memesan nasi goreng seafood itu?”

Mendengarnya Donghae hanya tersenyum, “diam dan nikmati saja,kkk”

Mendapat jawaban seperti itu, Jessica hanya mengerucutkan bibirnya. Kyeopta.

***

Ia bekerja paruh waktu disini. Ia membutuhkan uang untuk keluarganya,karena itu ia tidak bekerja secara tetap disini.

Kalimat itu terus terngiang ditelinga Hyukjae. Pikirannya tidak fokus karena ucapan Kang Jiyoung barusan. Jessica berdusta. Itu yang ada dipikiran seorang Lee Hyukjae saat ini. Jessica mencari uang bukan sekedar untuk keluarganya. Tapi untuk penyakitnya. Hyukjae tak habis pikir Jessica masih saja bekerja saat dirinya menderita penyakit yang…cukup parah.

Hyukjae pun tak habis pikir kenapa Jessica bersikeras menolak bantuannya yang dengan senang hati membiayakan penyakit Jessica itu.

Tok…tok…tok…

“Masuk!” seru Hyukjae

“Sajangnim? Aku sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu. Dan kebetulan tadi aku bertemu dengannya di sebuah kedai bersama….adikmu?”

***

Waktu pulang sekolah tidak terlalu buruk. Setidaknya begitu yang ada dipikiran Krystal. Sahabatnya,Kai. Walaupun ia tak tahu pasti alasan Kai memintanya menjauh,tapi lelaki itu masih perhatian padanya. Sadar atau tidak lelaki itu,Krystal yakin Kai masih peduli terhadapnya.

Kai menjauhi Krystal. Apalagi sewaktu praktik laboratorium tadi. Ia benar-benar tidak ingin melihat Krystal. Krystal sebal akan hal itu. Hal bodoh apa yang lelaki itu lakukan sehingga lelaki itu sendiri yang menjauhi Krystal. Krystal pikir berulang kali,tetapi Kai tidak pernah melakukan kesalahan. Toh jika memang,Krystal akan memaafkannya langsung —jika Kai meminta maaf—

Canggung. Itu yang terjadi diantara Kai-Sehun-Krystal. Tak ada perbincangan yang terjadi antara mereka saat berjalan dilorong sekolah hendak keluar ke arah parkiran. Sehun menggaruk kepalanya, ia tak tahan dengan apa yang terjadi dari kemarin

“Kai,ayolah. Kumohon akhiri perang dingin ini. Sampai kapan kau akan begini terus eo? Apa kau tega menjauhinya terus menerus. Ayolah bung! Jangan seperti anak kecil! Bicaralah yang sebenarnya!”

Kai berhenti,ia memegang tasnya yang ia sampirkan di bahu kanannya

“Bisakah kau diam dan terus berjalan? Kalau bukan karena kau memaksa, jujur. Aku malas berjalan beriringan dengan gadis itu”

Ucap Kai acuh,dan berjalan meninggalkan Sehun dan Krystal yang shock mendengarkan apa yang keluar dari mulut Kai barusan. Pandangan Sehun teralih ke arah Krystal yang menahan tangis

“Krys, maafkan Kai. Mungkin dia sedang lelah jadi—”

“Tak apa Hunnie, aku mengerti. Aku duluan,” ucap Krystal

***

Donghae berjalan beriringan dengan Jessica. Mereka memasuki wahana bermain yang ada di daerah Apgeujong. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang, wahana bermain itupun sudah ramai oleh pengunjung.

“Jess, bagaimana kalau kita bermain trampolin itu?” Tanya Donghae

Jessica melongo. Trampolin? Ba-bagaimana mungkin aku mencobanya? Aku…aku…

“Jess, maukan? Kenapa diam saja?”

Jessica tersentak, “Menurutku tidak baik menaiki trampolin, mengingat baru saja kita selesai makan. Apa tidak akan sakit perut? Bisa saja nanti kita mual”

Donghae menautkan alisnya, “Benar juga sih. Lantas kita main apa?”

“Boom-boom car Eotthae?”

“Aku setuju!”

***

Hyukjae berdiri bersandar di mobilnya. Ia memutar-mutar kunci mobilnya dengan jari telunjuknya. Menunggu memang hal yang sangat ia benci. Sangat. Dan amat sangat harus digaris bawahi,bahwa Hyukjae benci menunggu

“Hyukjae oppa?”

Hyukjae menoleh. Seorang gadis cantik dengan rambut yang dikuncir menyerupai buntut kuda tengah berdiri di depan gerbang sekolah. Senyum Hyukjae mengembang. Akhirnya penantiannya tak sia-sia. Orang yang ia tunggu datang.

“Oh,hai Krys!” sapanya

Krystal berjalan menghampiri Hyukjae, “apa yang kau lakukan disini oppa-ya?”

“Aku? Menunggu mu” jawab Hyukjae

Mendengar itu, pipi Krystal bersemu. Bayangkan saja, secara tak terduga orang yang kau suka tiba-tiba menunggu mu didepan sekolah untuk menjemput mu. Bukankah itu hal yang manis?

Jinjja? Untuk apa kau menunggu ku? Ada yang ingin kau bicarakan?”

Ne. Ah,bagaimana kau ikut aku makan siang terlebih dahulu? Aku tahu kau sangat lapar, iya kan?” ajak Hyukjae

“Baiklah,kajja!”

Krystal masuk ke dalam mobil Hyukjae. Tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.

“Siapa lelaki itu Kai-ya?”

Yang ditanya hanya tersenyum kecut,sambil mengangkat bahunya tanda bahwa ia tidak tahu.

“Sehun-ah, hari ini kita main dirumah mu saja ya. Aku sedang bosan dirumah”

***

Jessica dan Donghae menaiki boom-boom car. Mereka saling menabrakan mobil masing-masing. Mereka tertawa lepas saat itu. Ini merupakan hal pertama Jessica tertawa lepas setelah perginya sang Ayah. Jessica melepaskan bebannya saat itu. Ia merasakan bebas.

Donghae memutar kembali mobilnya,berbalik ke arah lain. Tapi tanpa ia tahu,mobil Jessica menabrakan bagian belakang mobil Donghae. Yang menabrak hanya tersenyum tak berdosa sedangkan yang ditabrak mengerucutkan bibirnya yang membuat si penabrak tertawa geli.

“Kau lucu jika begitu Donghae-ya”

Jessica memundurkan mobilnya ke tepi. Ia terdiam sambil memgang dadanya. Rasanya begitu sesak. Oh tuhan, ku mohon jangan sampai terjadi.

Donghae yang melihat Jessica menepikan mobilnya pun ikut menepi. Jessica berdiri dan keluar dari arena boom-boom car. Ia duduk diluar sambil terus memegangi dadanya. Panik, Donghae pun ikut menyusul Jessica.

Gwaenchana  Jess?” tanya Donghae dengan nada khawatir

Jessica mengangguk, “bisakah kau membelikan ku minuman?ku rasa aku dehidrasi”

Donghae langsung beranjak untuk membelikan dua botol air mineral untuk Jessica dan juga dirinya. Setelah mendapatkannya, Donghae kembaali ke tempat dimana Jessica duduk. Ia memberikan minuman itu kepada Jessica.

“Ini Jess minuman nya. Kau minumlah dulu”

“Terima kasih”

Jessica menegak minumannya, setelahnya ia menunduk. Astaga aku lupa minum obat

“Hae,aku izin ke toilet sebentar. Kau tunggu lah disini,” ucapnya

“Apa tidak apa kau sendirian? Lebih baik ku temani saja,wajah mu pucat sekali Jess”

Mendengarnya Jessica tersenyum di tengah-tengah wajahnya yang pucat,”apa benar kau igin menemani ku ke dalam toilet wanita, hm?”

“A-ah baiklah aku tunggu disini. Kau jangan lama-lama,”

***

“Krys, bagaimana dengan sekolah mu hari ini?” tanya Hyukjae disela-sela makannya

“Hari ini sungguh tiak mengenakkan. Ada sedikit masalah yang terjadi antara aku dengan sahabat ku,” jawab Krystal

Jinjja? Masalah apa?”

“Entahlah, aku juga tidak tau. Tiba-tiba saja dia menjauh dariku dengan mengatakan bahwa ia sudah salah. Padahal seingatku ia tidak perah berbuat salah kepadaku,” jawab Krystal

“Begitu ya anak muda sekarang. Oh ya bagaimana kabar ibu dan kakak mu?” tanya Hyukjae

Krystal mengehentikan makannya sejenak. Lalu mengangkat bahunya acuh “ibu ku baik-baik saja. Tapi kakak ku, entahlah. Aku muak dengan nya. Semenjak meninggalnya ayah ku,hubungan ku dengannya tidak baik” jawab Krystal

Hyukjae tersentak. Bagaimana mungkin Krystal dan Jessica saling menjauhi? Bukankah seharusnya Krystal mensupport keadaan Jessica sekarang?

“Kenapa bisa hubungan kalian merenggang? Kalau menurutku,untuk sekarang ini kau harus menyemangati kakak mu itu. Jangan sampai kau menyesalinya nanti,”

“Untuk apa aku melakukan itu semua? Aku membencinya. Sangat! Bahkan ayah meninggal karena nya,huh” acuh Krystal

Arra, mungkin kau belum menyadarinya sekarang. Tapi nanti, aku yakin hubungan mu dengannya akan membaik,”

“Tidak mungkin”

***

Setelah puas bermain seharian Jessica dan Donghae pulang. Selama diperjalanan Donghae selalu menceritakan hal-hal yang lucu, membuat Jessica memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa. Melihat Jessica yang tertawa,perasaan Donghae berdesir. Ia merasakan ada jutaan kupu-kupu berterbangan didalam pertunya. Donghae tersenyum lebar. Senyum tulus yang hanya ditujukan kepada Jessica.

“Hae-ya,kau gila?”

Hening,tidak ada jawaban. Yang ditanya hanya tetap pada posisi tadi.

“Yak! Lee Donghae-ssi! Micheosseo?” teriak Jessica

“Yah! Bisakah kau tidak teriak? Telinga ku sakit tahu!” protes Donghae

Mianhae habisnya kau malah tersenyum tidak jelas. Aku jadi ragu, sebenarnya kau masih waras atau tidak,” ledek Jessica

“Tentu saja masih. Sudahlah kau ku tinggal saja!” ucap Donghae sambil berjalan mendului Jessica

“Silahkan saja kalau memang ingin di interogasi eomma ku” sahut Jessica

Donghae berhenti. Sukses dengan kejahilannya, Jessica tekikik pelan.

“Yak kau! Cepatlah berjalan sudah hampir larut!”

“Tidak mau” jawab Jessica

“Apa kau bilang?” tanya Donghae dengan mengerutkan alisnya

“Aku tidak mau jalan” jawab Jessica dengan penuh penekanan

“Lantas?”

“Gendong aku sampai rumah” jawab Jessica

Hening…

“MWO?”

TBC